Mari Membuat Sejarah dengan Menulis

Setiap hari, peristiwa demi peristiwa terjadi silih berganti dalam kehidupan seseorang. Ada yang menyenangkan, menyedihkan, ada pula yang menggelitik hati. Semua mengendap dalam memori otak. Memori-memori baru datang dan memusnahkan memori-memori lama.

Seberapa jauh kita mampu mengenal garis keturunan kita ke atas? Ayah ibu? Kakek nenek? Buyut? Atau diatasnya lagi?
Di dunia ini, sedikit orang yang mampu mengenal garis keturunannya hingga 3 tingkat ke atas. Mereka yang mengetahui garis keturunannya, siapa leluhurnya, biasanya karena tradisi menulis sudah diturunkan sejak jaman nenek moyangnya. Tentunya kita tidak mau bukan, anak cucu kita tidak mengenal siapa leluhurnya.

Maka menulislah. Menulis bukan untukmu sendiri, namun warisan bagi anak cucumu.

Dikutip dari buku karya Black Swan, sejarah yang paling akurat justru didapatkan dari diary, tulisan tentang pandangan seseorang dari hari ke hari dalam mengamati peristiwa yang ada. Bukan sekedar analisa berdasarkan serentetan peristiwa yang sudah melibatkan opini dari penulis sejarah tersebut.

Diary berisikan catatan yang dialami oleh pelaku secara langsung. Diary tidak harus ditulis setiap hari, cukup dengan menuliskan peristiwa-peristiwa yang penting dan berkesan. Namun, alangkah lebih baiknya bila ditulis setiap hari, meski cuma dalam sebaris kalimat. Manfaat diary biasanya tidak dirasakan sekarang, namun di masa depan. Beberapa manfaat diary adalah:

  1. Bahan pengingat masa lalu, yang baik maupun yang terburuk
  2. Bahan lelucon bagi diri sendiri, kadang ada saatnya kita perlu menertawakan diri sendiri
  3. Warisan untuk anak cucu supaya mereka mengenal kita, mengenal siapa leluhurnya
  4. Melatih diri untuk terbiasa menulis, karena menulis adalah termasuk proses mengabadikan pengetahuan
  5. Melatih diri untuk bersikap terbuka dan tidak memendam perasaan
  6. Wahana untuk menuangkan emosi. Kadangkala bila kita sedang banyak pikiran, dan kita pun sudah curhat kepada sahabat kita, namun tetap ada hal yang mengganjal. Disinilah manfaatnya menulis, media untuk mengosongkan beban pikiran
  7. Media untuk berbagi pengalaman dan pelajaran kepada sesama

Bagi sahabat yang belum terbiasa menulis, saya akan bagikan tips menulis. Tips ini berdasarkan pengalaman saya sendiri 🙂

  1. Sediakan 1 buah buku yang cukup tebal/besar sebagai diary kita. Tulislah di halaman depannya “SEJARAHKU, SEJAK TAHUN 2013“.
  2. Mulailah menulis diary tersebut secara teratur dan disiplin. Bila kita memutuskan untuk menulis di pagi hari, maka tulislah rencana kegiatan kita untuk hari ini. Namun, apabila kita akan menuliskannya di sore atau malam hari maka tulislah apa yang sudah kita lakukan hari ini. Tidak perlu panjang lebar, cukup poin-poin pentingnya saja. Misal, hari ini terima rapot, hari ini menonton Fast Furious 6 di bioskop, hari ini ke pameran lukisan, dan sebagainya.
  3. Apabila kita sedang marah, sedih, atau sebal pada seseorang, maka menulislah. Bila ada peristiwa penting, juga menulislah. Misalnya saja ada Pemilu, keluarga meninggal, keluarga menikah, bahkan ditinggal pacar pun boleh juga ditulis.
  4. Bila kita sudah terbiasa menulis di diary, maka naik kelaslah menulis pada blog atau website. Bila diary digunakan untuk menyimpan tulisan pribadi, maka blog bisa digunakan untuk menyimpan tulisan yang agak panjang serta baik dan berguna bagi pembaca. Boleh juga menulis diary di blog, namun harus selektif juga, mana tulisan yang bisa dikonsumsi oleh publik dan mana yang tidak.
  5. Apabila kita sudah terbiasa menulis, lama-lama hal tersebut akan menjadi kebiasaan dan kebutuhan. Rasanya ada yang kurang apabila dalam satu hari kita belum menulis.
  6. Setiap orang sebenarnya sudah terbiasa menulis tiap hari, yaitu melalui facebook atau twitter. Jadi, jangan pernah merasa bahwa “aku tidak bisa menulis“. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan media tersebut, twitter untuk menulis apa, diary untuk menulis apa, dan blog untuk menulis apa.
  7. Selamat mencoba, Sahabat 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *