child

Partie de l’histoire courte 4

“Kenapa kamu memandangku seperti itu, Mas?”, tanyamu. “Bukan salahku”. “Lalu, kamu anggap aku yang salah?”. “Iya, kamu yang salah”. “Kok gitu, Mas?”. “Iya. Salahmu adalah kenapa kamu terlahir begitu menarik”. “Sudah berapa banyak wanita yang luluh dengan kata-katamu itu, Mas?”. “Sudah berapa banyak lelaki yang kamu tetak hatinya dengan pertanyaanmu tadi?”. Diam datang menyelimuti. Mungkin ada waktu 1 jam kami tepekur disana. Tidak se-selama itu … Continue reading Partie de l’histoire courte 4

ember

Partie de l’histoire courte 3

Bukankah sudah aku ceritakan sebelumnya, bahwa hatimu itu seperti ember. Memang, bongkahan batu bisa memenuhinya, namun tetap saja akan ada ruang yang kosong. Meskipun “batu” itu sudah memenuhi ruang hatimu, tetap saja, pasir, bahkan air akan tetap masuk. Mengisi ruang-ruang yang  kosong. Percaya atau tidak, kamu akan menikmatinya. Ketika hatimu tahu, bahwa batu saja tidak cukup. Lampu jalan semakin temaram. Lalu lalang kuda besi pun … Continue reading Partie de l’histoire courte 3

cookies

Partie de l’histoire courte 2

“Aku mau ambil kue, kamu mau kuambilkan sekalian?”, tanyaku padanya sambil bangkit berdiri. “Boleh..”, jawabnya sambil menoleh tersenyum. Aku beranjak pergi. Matanya kembali tertuju pada pemain disc jokey di panggung. Orang-orang sedang antri mengambil kue dan jus di meja. Di dekat tangga beberapa orang asing sedang asik bercakap-cakap. Di sudut yang lain, orang-orang duduk berjejer di sebuah kursi panjang –dari penampilannya sepertinya mereka seniman. Menikmati kue kecil dan … Continue reading Partie de l’histoire courte 2

couple

Partie de l’histoire courte 1

“Boleh kugandeng tanganmu?”, ucapku lirih. “Kenapa harus kamu tanyakan itu? Gandeng saja!”. “Kenapa malah diam?”, ia menggamit jemariku, menarikku ke dalam ruangan. Aku terdiam dan tersadar, percakapan itu hanya ada dalam hati. “Hey, Mas. Kenapa kamu berhenti?”, ia menoleh padaku ketika tahu langkahku terhenti. “Oh.. Iya. Maaf”. “Makanya jangan melamun terus..”, katanya sedikit mengejek. Kita berjalan menyusuri rongga-rongga galery. Menikmati pajangan yang disebut dengan seni. Hasil karya … Continue reading Partie de l’histoire courte 1