Di jendela yang masih basah
di bawah langit yang hitam, diterangi lampu yang temaram, di dalam sini, di rumah di tengah sawah, di jendela yang masih basah, ku tulis namamu. menyeret jemari, perlahan, membentuk aksara. masih ku ingat aroma tubuhmu, pink rona pipimu, dan lekuk kakimu yang kecil itu. sepeninggalmu, aku menjadi sering termenung, sendiri. entahlah… Continue reading Di jendela yang masih basah