Penyebab Doa Tidak Terkabul

Manusia adalah makhluk yang lemah. Membutuhkan bantuan dari-Nya, melalui doa-doa. Setiap hari kita pasti tidak pernah terlepas dari yang namanya doa. Bangun tidur berdoa, sekaligus bersyukur, karena sudah dibangunkan dari kematian yang seminar. Mau berangkat bekerja berdoa, supaya lancar di perjalanan. Naik sepeda motor/mobil/angkutan umum juga berdoa, agar selamat sampai tujuan, selamat sampai pulang ke rumah lagi. Begitulah setiap hari.

Ada yang bilang, ucapan adalah doa. Maka berhati-hatilah. Setiap ucapan yang kita ucapkan, baik atau buruk, bisa jadi didengar malaikat, lalu si malaikat meneruskannya kepada Sang Penguasa Dunia. Maka bisa jadi, beberapa cobaan yang menimpa kita saat ini, adalah bentuk perbuatan kita sendiri di masa lalu. Namun juga bisa jadi memang bukan akibat perbuatan kita di masa lalu, namun memang benar-benar cobaan untuk mengangkat derajat kita.

Pernah suatu saat Ibrahim Adham berjalan ke pasar kemudian ada seorang pria bertanya kepadanya, “Mengapa doa kami tidak dikabulkan, padahal tiap saat kami berdoa?”. Kemudian Ibrahim Adham menjawab: “Karena hati kamu buta (mati) disebabkan sepuluh perkara, yaitu :

  1. Kamu mengenal Allah tetapi kamu tidak menunaikan hak-Nya.
  2. Kamu sangka kamu cintakan Rasulullah tetapi kamu tinggalkan sunnahnya.
  3. Kamu membaca al-Quran tetapi kamu tidak beramal dengannya.
  4. Kamu makan nikmat Allah tetapi kamu tidak bersyukur kepada-Nya.
  5. Kamu mengaku syaitan itu musuh kamu tetapi kamu tidak menentangnya.
  6. Kamu mengaku syurga itu benar tetapi kamu tidak beramal untuknya.
  7. Kamu mengaku neraka itu benar tetapi kamu tidak lari daripadanya.
  8. Kamu mengaku mati itu benar tetapi kamu tidak bersedia untuknya.
  9. Kamu bangun tidur dan menceritakan segala keaiban manusia tetapi kamu lupakan keaiban kamu sendiri.
  10. Kamu kebumikan mayat saudara-mu tetapi kamu tidak mengambil hikmah daripadanya.

Nah, adakah Sahabat merasa pernah melakukan kesepuluh perkara tersebut? Saya sendiri juga masih sering melakukannya 🙁
Terkadang kita memang melaksanakan syariat, namun itu hanya di mulut saja, hatinya belum. Akibatnya perbuatan kita sehari-hari pun belum benar-benar baik. Setiap hari kita sholat, yang Nasrani setiap Minggu pergi ke gereja, yang Hindu, yang Budha, yang Khonghucu, setiap saat pergi ke tempat ibadah. Namun kenapa perilakunya tidak baik? Kenapa doanya tidak terkabul? Bisa jadi karena kesepuluh perkara tersebut.

Saya masih belajar, masih perlu banyak membuka mata, mendengar lebih banyak, dan harus lebih peka. Apalah artinya hidup, apalah artinya doa jika doa tersebut hanya untuk kepentingan udel kita sendiri. Maka, mari mulailah berdoa, berucap yang baik, dan berdoalah untuk kebaikan umat. Bukan hanya untuk kepentingan perut kita sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *