Pacaran dengan Tuhan

Pacaran dengan Tuhan mengisyaratkan bahwa kita memang butuh berdua-duaan dengan Tuhan. Berkeluh kesah kepada-Nya, bermanja-manja, menangis, tertawa, dan segala hal bisa kita curhatkan kepada-Nya. Eitss.. konteks pacaran disini adalah jiwanya yang pacaran lho ya, bukan fisiknya. Kalau biasanya manusia pacaran dengan manusia kan ngejar nafsunya doank, jiwa dan cinta urusan kedua.

Ketika kita dilahirkan, hanya Tuhan lah yang sudah terlebih dahulu melindungi kita. Ibu kita hanya perantara. Yang melindungi dalam proses kandungan, persalinan, dan pertumbuhan sampai dewasa ini, bahkan sampai mati kelak, hanya Tuhan yang melindungi dan selalu bersama kita. Artinya Tuhan sudah memberikan cinta-Nya sejak kita ada, bahkan sebelum kita ada. Karena tanpa adanya cinta, Tuhan tidak mungkin berpikir akan menciptakan kita.

Cinta Tuhan itu tulus, tulus setulus-tulusnya. Ia memberi tanpa pernah meminta balasan dari kita. Meski kita lalai sholat, Ia tetap memberikan cinta, melindungi kita, memberikan kesehatan, dan lainnya. Benar-benar cinta yang selalu membe ri tanpa pernah berharap meminta kembali. Tuhan adalah sebaik-sebaik kekasih yang seharusnya selalu kita puja.

Apa pentingnya kita pacaran dengan Tuhan?
Hal ini penting sodara. Pada suatu titik waktu tertentu, kita akan merasa sendiri. Tiada akan ada orang lain yang mau peduli. Lalu ke siapa kita akan berkeluh kesah? Hanya ada 1 tempat, yaitu Tuhan, Alloh SWT. Dia akan selalu memberi tempat kepada kita yang mau meminta.

Berkeluh kesah pada-Nya, curhat, mengadu, menjerit, merintih, menangis, tertawa, marah, bertanya, dan sebagainya. Kita bebas meluapkan emosi pada-Nya. Ia akan selalu mengerti, Ia tidak akan lelah mendengar keluhan kita. Dan yakinlah, keluhan kita pasti akan dijawab Tuhan dengan takdirnya yang indah. Tuhan tahu mana yang baik untukmu, jauh lebih tahu daripada orang tua kita, bahkan jauh lebih tahu daripada diri kita sendiri yang sejak lahir sudah menyatu antara badan, pikiran, dan perbuatan.

Tetap yakinlah kawanku. Bahwa proses itu ada karena kita dalam proses pendewasaan. Bahwa kita dalam proses naik kelas. Tidak akan pernah seorang siswa dapat naik kelas bila belum ujian. Dan ujian pun levelnya akan selalu meningkat tergantung kelas berapa kita saat ini. Jadi, mau kah kamu tetap menjadi kelas 1 SD? Atau ujian dan naik kelas, sampai nanti masuk jenjang perguruan tinggi? Semua pilihan ada di tanganmu. “Pacar”mu, sudah memberikan banyak pilihan. Baik bukan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *