View from the hill near Wadi El Rayan

Melihat Danau Qarun dan Wadi El Rayan di Fayoum, Egypt

Fayoum adalah kota yang berada di Fayoum Governorate. Sekitar 2 jam perjalanan dari Cairo, kurang lebih jaraknya 100 km. Fayoum adalah daerah pertanian dan peternakan. Selain pertanian, kita juga bisa melihat Danau Qarun dan Wadi El Rayan di Fayoum.

Ada banyak transportasi yang bisa digunakan untuk menuju kota Fayoum. Pilihan pertama adalah bus, kedua kereta api, dan ketiga adalah mobil pribadi. Dikarenakan lokasi wisata di Fayoum amat jauh satu sama lain, saya sarankan naik mobil pribadi saja. Atau menyewa mobil plus sopirnya kepada mahasiswa di Egypt.

Saya sendiri pergi ke Fayoum menggunakan mobil kantor, sopir dan bensinnya saya bayar sendiri. Saya ditemani Mas Muarif sebagai tour guide. Mas Muarif adalah salah seorang mahasiswa tua di Mesir. Ia menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar. Saking lamanya tinggal di Mesir, anak Mas Muarif sendiri sudah mulai masuk SD pada tahun 2016 ini. Selain Mas Muarif, saya juga ditemani oleh Heru. Teman kerja sekaligus teman satu flat.

traveling from cairo to fayoum
Perjalanan dari Cairo ke Fayoum

Danau Qarun

Bagi yang pernah mendengar kisah Qarun yang kaya, yang akhirnya mati tertimbun oleh harta kekayaannya tersebut, maka Danau Qarun lah saksinya. Qarun yang kaya tidak mau menyembah Tuhannya, sehingga gempa bumi mengguncang istananya dan seluruh kekayaannya terkubur ke dalam bumi. Bukan hanya tertimbun tanah, namun tenggelam ke dalam danau. Cerita ini bisa kamu baca di Injil nomor 16 dan di Al Qur’an surat Al Qasas 76.

Beberapa cerita bahkan menyebut bahwa Fayoum adalah Land of Joseph, atau tanahnya Nabi Yusuf AS. Saluran yang menghubungkan sungai Nil dengan Danau Qarun bahkan dinamakan Bahr Yousef dalam bahasa Arab yang artinya Laut Yusuf. Bahr Yousef adalah alternatif pembuangan air ketika terjadi banjir di sungai Nil. Dikarenakan posisi tanahnya yang lebih rendah dari sungai Nil, maka ketika banjir air dari sungai Nil dialirkan ke Bahr Yousef  ini.

Danau Qarun adalah bagian dari Lake Moreis di masa lalu, beberapa abad sebelum masehi. Lautan asin yang berada di Fayoum mengering hingga seperti sekarang, menyusut menjadi Danau Qarun yang sekarang. Danau Qarun berada di 45 meter di bawah permukaan laut dan menempati area Fayoum depression. Sebagian orang mengatakan, kamu belum pernah pergi ke Fayoum kalau belum pernah mengunjungi danau Qarun.

Danau Qarun begitu asin. Saya sempat mencicipinya dengan lidah. Asinnya serasa air laut. Namun keasinannya saya rasa tidak seasin di Laut Mati di Jordan. Kenapa? Karena saya lihat orang yang mandi di Danau Qarun badannya tidak sampai mengambang. Beberapa tanaman lumut pun masih tumbuh di bebatuan di pinggir danau.

history of lake qarun
Danau Qarun dari Waktu ke Waktu
current lake qarun
Danau Qarun saat ini
local tourist in lake qarun
Turis lokal mandi ramai-ramai di Danau Qarun

Qasr Qarun

Qasr Qarun artinya Istana Qarun. Banyak orang menyangka bahwa ini adalah istana peninggalan Qarun yang terkubur ke dalam bumi. Namun bukan, ini adalah kuil peninggalan masa Ptolemaic pada masa 300 tahun sebelum masehi. Bangunan ini terletak di tengah gurun, berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah penduduk. Lokasinya berada sedikit di atas bukit. Ketika kita naik ke bangunan paling atas dari kuil, kita bisa melihat perumahan penduduk yang berada di sekitar.

Istana Qarun ini kalau dilihat dari gerbang masuk kelihatan kecil. Namun ketika sudah masuk, ada banyak ruang di dalam. Ada ruang bawah tanah, 1 ruang rata dengan tanah permukaan, dan 1 lantai di atas. Di sekitar bangunan ini ada banyak reruntuhan dari masa Greco Roman. Mungkin di masa lalu area ini adalah permukiman.

Di musim panas, ada yang namanya Qasr Qarun Sun Festival pada tanggal 21 Desember. Pada hari ini sinar matahari menyinari langsung secara lurus ke dalam kuil dan menyinari sisi dalamnya. Sinar matahari menyinari patung God Sobek yang pada masa itu disembah. Fenomena ini sangat langka. Di waktu yang lain, cahaya matahari tidak pernah masuk secara langsung. Jadi, kalau mau kesana, atur aja waktunya saat festival.

qarun palace in fayoum
Istana Qarun di Fayoum
qarun palace in fayoum
Sisi luar dari Istana Qarun

Wadi El Rayan

Wadi El Rayan adalah sebuah danau atau oasis yang berada di tengah gurun pasir. Danau air tawar ini begitu indah karena lokasinya yang eksotis di tengah gurun. Pasir yang berada di pantainya adalah pasir asli gurun yang butirannya halus dan berwarna cokelat muda.

Ketika saya datang ke Wadi El Rayan, keadaanya begitu sepi. Padahal ini adalah musim liburan Idul Adha. Mungkin di waktu yang lain, Wadi ini ramai dikunjungi karena saya melihat ada banyak kapal yang sedang berlabuh. Saya tidak sempat bertanya itu kapal nelayan atau kapal wisata.

Di sekitar Wadi El Rayan ini juga terdapat bukit untuk sandboarding. Namun karena terbatasnya waktu, kami tidak sempat kesana. Saya baca review-nya, seru juga berselancar di bukit pasir. Mungkin lain waktu bisa dicoba ya.

Untuk menuju Wadi El Rayan kamu bisa berkendara sejauh 65 km ke arah selatan dari kota Fayoum. Wadi El Rayan ini digunakan untuk pengairan pertanian. Kalau kamu melewati jalan di tepi danau, kamu bisa melihat tanah pertanian di seberang danau. Hijau menyejukkan mata. Saya tidak sempat memutari danau karena waktu itu sudah begitu sore. Jalanan pun sudah mulai sepi.

wadi el rayan in fayoum
Wadi el Rayan di Fayoum

Air Terjun Wadi El Rayan

Bayangan saya waktu mendengar ada air terjun di Egypt ketika itu adalah air terjun yang indah, dikerumuni hutan yang hijau, dan ada bias pelangi di sekitar air terjun. Pikiran saya salah. Air terjun yang dimaksud ini adalah air terjun setinggi 3 meter di tengah-tengah gurun. Air terjun ini mengalir dari mengalir di antara Wadi El Rayan upper menuju ke Wadi El Rayan lower. Air terjun yang hanya setinggi 3 meter tersebut ramai sekali dipakai mandi oleh banyak orang. Sebagian orang terjun dari atas air terjun. Sebagian lagi mandi di bawah guyuran air terjun.

Wadi El Rayan adalah suaka margasatwa bagi hewan gazele. Waktu saya kesana saya tidak sempat melihat hewan Afrika ini. Mungkin karena jumlahnya yang semakin sedikit.

Tidak jauh dari air terjun Wadi El Rayan terdapat sebuah bukit pasir yang indah. Pasirnya pun pasir halus khas gurun pasir. Saya naik ke atas bukit dan pemandanganya memang indah. Kita bisa melihat keseluruhan pemandangan Wadi yang ada.

wadi el rayan waterfall
Orang Ramai Mandi di Air Terjun Wadi El Rayan
Wadi El Rayan waterfall
Air Terjun mengalir di antara Wadi El Rayan atas menuju Wadi El Rayan bawah
View from the hill near Wadi El Rayan
Pemandangan Wadi El Rayan dari atas bukit
sand hill in Wadi El Rayan National Park
Bukit pasir di area Wadi El Rayan National Park

Pertanian Egypt

Pertanian di Egypt mirip-mirip dengan pertanian di Indonesia. Tanah digunduk-gunduk (bedengan) lalu ditanami tanaman seperti jagung, gandum, kacang tanah, bawang, dan lain-lain. Di antara kebun yang satu dengan yang lain ada pohon yang agak tinggi seperti pohon kurma atau tanaman kayu lain. Tanaman ini adalah tanaman peneduh.

Oya, di Egypt juga ada tukang ngarit loh. Jangan salah. Budaya mencari rumput untuk ternak di rumah tidak hanya ada di Indonesia, namun juga di Egypt. Orang Egypt pergi ke sawah sore hari sambil membawa karung dan sabit. Lalu, mengaritlah mereka di pematang-pematang yang ditumbuhi rumput tersebut. Melihat mereka mengarit saya tertawa sendiri karena mengingatkan akan kampung halaman.

Di beberapa tempat kita juga bisa menemui sapi, kambing atau unta yang digembalakan. Saya sempat berhenti dan berfoto dengan unta yang sedang digembalakan. Unta disini tidak dijaga oleh pemiliknya, cukup diikat kaki depannya saja. Jadi, unta itu tidak dicancang dengan tali panjang ke sebuah kayu atau pohon. Namun cukup dengan mengikat kedua kaki yang berada di depan. Dengan begini si unta tidak akan bisa jalan jauh. Paling cuma jalan-jalan di sekitar tempat itu saja. Saya tengak-tengok mencari pemilih si unta karena ingin membeli susu untanya, namun kami belum beruntung.

farming in fayoum, egypt
Pertanian di Fayoum ,Egypt
cattle in fayoum, egypt
Gembala sapi di Fayoum
Camel in Fayoum, egypt
Unta digembalakan di Fayoum, Egypt

Saran

  1. Siapkan topi atau penutup kepala ketika berkunjung ke Fayoum. Cuaca di sini begitu panas, lebih panas daripada cuaca di Cairo. Kacamata hitam pun wajib di bawa ya.
  2. Memakai kendaraan pribadi atau ikut tour sangat disarankan karena lokasi wisata di Fayoum jaraknya jauh antara satu tempat ke tempat yang lain.
  3. Bawalah bekal makanan dan minuman sendiri. Oya, terutama air minum atau bersih, bawa yang banyak. Seringkali kalau pas kebelet buang air kecil dan tidak terdapat toilet, maka tidak ada pilihan kecuali buang air kecil di gurun atau di lahan pertanian. Kalau pas beruntung ya kamu bisa menemukan masjid dan numpang buang air di toilet.
  4. Ongkos masuk objek wisata di Fayoum relatif murah. Tidak sampai 30 EGP. Di beberapa tempat bahkan gratis, seperti di danau Qarun. Di tempat lain seperti Istana Raja Qarun, Wadi El Rayan dan air terjunnya, ketiga tempat ini berbayar. Jangan coba-coba nyelonong, soalnya dijaga tentara.
militer in wadi el rayan waterfall
Tentara berjaga di sekitar lokasi air terjun Wadi El Rayan

One thought on “Melihat Danau Qarun dan Wadi El Rayan di Fayoum, Egypt

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *